Thanks For Visiting My Blog

Wednesday, May 2, 2012

Mourinho Musim ini: Hebat, tapi Belum Sempurna


Madrid - Kesuksesan Jose Mourinho meraih gelar juara Liga Spanyol bersama Real Madrid menambah koleksi-koleksi trofi yang pernah diraihnya. Hebat! Namun, satu trofi Liga Champions dan satu Copa del Rey hilang dari genggaman.

Dengan kemenangan 3-0 atas Athletic Bilbao di San Mames, Kamis (3/5/2012) dinihari WIB, posisi Madrid di puncak klasemen sudah tak mungkin lagi dilampaui Barcelona. El Real kokoh di pucuk klasemen dengan nilai 94. Mereka unggul tujuh poin atas El Barca dengan dua pertandingan tersisa.

Bagi Mourinho, menjadi juara di Spanyol adalah sebuah prestasi membanggakan. Bagaimana tidak? Sebab, dengan demikian ia pernah merasakan tiga gelar juara berbeda di tiga liga top Eropa: Inggris, Italia, dan Spanyol itu sendiri.

Ini juga menjadi titel liga ketujuh yang didapatnya. Dia sebelumnya merebut titel juara Liga bersama FC Porto di Liga Portugal (dua kali), Chelsea di Liga Inggris (dua kali) dan Inter Milan di Liga Italia (juga dua kali). Dibanding tiga kompetisi tersebut, perjuangan di Spanyol disebut Mourinho jadi yang paling sulit.

Tetapi, sesempurna apa pun musim Mourinho, selalu ada ruang untuk perbaikan. Penyebabnya apa lagi kalau bukan kegagalan di Liga Champions--dan juga Copa del Rey. Ini berbeda dengan musim keduanya di Inter, di mana ia sukses mempersembahkan tiga gelar sekaligus.

Tetapi, apa yang dilakukannya di 'Tanah Matador' layak untuk diapresiasi. Ia mampu menjaga konsistensi tim arahannya ketika Barca kerap tersandung. Hasilnya, Los Blancos sempat unggul 10 poin atas rival beratnya itu. Pada El Clasico penentuan di Camp Nou pun ia juga mampu menang 2-1. Kemenangan yang terhitung krusial.

"Ini adalah kompetisi Liga paling sulit untuk dijalani," ucap Mourinho menggambarkan perjuangannya di Spanyol.

Di Liga Champions, pria asal Portugal itu harus menyaksikan skuadnya dikalahkan Bayern Munich di babak semifinal. Pada laga di Santiago Bernabeu, Madrid sempat unggul 2-0 lebih dulu, sebelum akhirnya penalti Arjen Robben membuat Bayern kembali mendapatkan angin. Sial bagi Madrid, Die Roten tampil rapi pada laga tersebut sehingga mereka pun tak bisa menambah gol lagi. Laga pun dilanjutkan ke adu penalti dan Madrid gagal pada drama tos-tosan itu.

Iker Casillas menggambarkan bahwa kegagalan Madrid di Liga Champions bak kalah lotre, seperti kalah judi. Padahal performa Madrid brilian. Mereka melalui fase grup dengan enam kemenangan dari enam laga, mencetak 19 gol, dan hanya kebobolan dua gol. Mereka tidak kalah di fase knock-out sampai akhirnya ditekuk Bayern 1-2 di Allianz Arena. Kalaupun ada sebuah "cela", maka inilah "cela" untuk Mourinho.

Ia punya kesempatan untuk mencoba lagi musim depan, meski Madrid punya catatan kerap memecat pelatih walaupun sang pelatih tak bisa dibilang gagal juga. Jika melihat capaian yang sudah diraih Mourinho musim ini, para bos El Real layak untuk mempertahankannya.


Artikel Terkait:

Post a Comment

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( :-q =))